Sabung Ayam atau Adu Ayam??? Hai teman-temanku semua.. Pernahkah kamu mendengar suara sorak sorai dan ketegangan yang muncul dari sebuah arena kecil di tengah desa? Atau menyaksikan dua ekor ayam jago yang sedang bertarung bukan karena kebetulan, tapi karena tradisi? Yap, itu dia,
Tapi pertanyaannya: Apakah sabung ayam benar – benar merupakan tradisi asli Indonesia?
Asal Usul Sabung Ayam Online: Bukan Sekadar Hiburan
Laga ayam bukan hal baru di Nusantara. Bahkan, jejak sejarahnya sudah ada sejak masa kerajaan – kerajaan kuno.
Pada era Majapahit dan Sriwijaya, sabung ayam bukan hanya hiburan, tetapi juga bagian dari ritual, simbol keberanian, dan ajang kehormatan laki-laki dewasa.
Pulau Bali, sabung ayam disebut βtajenβ dan menjadi bagian dari upacara keagamaan Hindu yang disebut Tabuh Rah, yaitu ritual pengorbanan darah.
Sulawesi Selatan, khususnya pada suku Bugis dan Makassar, Laga ayam adalah simbol status sosial dan keberanian pemilik ayam jago.
Sabung Ayam dan Kehidupan Desa
Hingga hari ini, di beberapa wilayah pedesaan Indonesia, Adu ayam masih hidup sebagai bagian budaya dan tradisi lokal.
Biasanya, sabung ayam diadakan pada:
-
Hari pasar atau upacara adat
-
Acara syukuran dan pesta rakyat
-
Ritual tolak bala atau pengusir roh jahat
Sabung ayam di desa bukan soal uang semata, tapi juga soal kebanggaan akan kehebatan jagoan mereka, serta rasa kekeluargaan yang muncul dari keramaian menonton bareng.
Apakah Ini Tradisi Resmi?
Secara hukum, sabung ayam yang dilakukan untuk perjudian memang dilarang di Indonesia (UU No. 7 Tahun 1974).
Tapi ada pengecualian untuk daerah tertentu seperti Bali, karena mengandung nilai spiritual dalam agama dan adat istiadat.
Jadi, sabung ayam adalah tradisi, tapi pelaksanaannya tergantung konteks:
-
π’ Jika untuk upacara adat / budaya β bisa diterima
-
π΄ Jika hanya untuk taruhan uang β termasuk perjudian ilegal
Budaya, Tradisi, atau Sekadar Hiburan?
Inilah yang menarik: sabung ayam bisa bermakna ganda.
Bagi sebagian orang, itu hiburan. Bagi masyarakat adat, itu warisan leluhur.
Dan di era digital sekarang, sabung ayam bahkan telah bermigrasi menjadi sabung ayam online, yang memperluas jangkauan dan membuka diskusi baru tentang bagaimana tradisi berubah mengikuti zaman.
Namun satu hal pasti: nilai historis dan sosial sabung ayam tetap tidak bisa disangkal.
Haruskah Dilestarikan?
Ini pertanyaan penting.
Banyak aktivis hewan menentang sabung ayam karena alasan kekerasan terhadap binatang.
Namun, pendukung tradisi berpendapat bahwa dengan aturan yang tepat, sabung ayam bisa tetap hidup sebagai bagian dari budaya asli daerah.
Alternatif yang mulai muncul adalah:
-
Sabung ayam non-kontak berbasis animasi
-
Ajang kompetisi ayam hias (jenis, warna, dan postur)
-
Edukasi budaya sabung ayam di museum atau sekolah
Kesimpulan: Tradisi yang Perlu Dipahami
Jadi, apakah sabung ayam merupakan tradisi Indonesia?
Jawabannya: YA, sabung ayam adalah bagian dari sejarah budaya Indonesia di banyak daerah, terutama Bali, Bugis, Madura, dan Nusa Tenggara.
Namun seperti tradisi lainnya, sabung ayam juga perlu ditinjau ulang dalam konteks zaman sekarang: antara pelestarian budaya dan nilai kemanusiaan modern.
Bukan untuk dipertentangkan, tapi untuk dijadikan pembelajaran dan titik temu, bahwa Indonesia kaya karena perbedaan, dan sabung ayam adalah satu dari sekian banyak warna dalam budaya kita